Minggu, 04 Januari 2015

6.kekuatan samadhi.


       Sesaat kemudian, pikiran ini mulai mengalir ke dalam lagi. Saya tidak mengarahkannya dengan sengaja. Itu terjadi dengan sendirinya. Bergerak makin mendalam dan mendalam lagi hingga menabrak saklar yang sama. Kali ini tubuh saya pecah berantakan dalam fragmen dan partikel-partikel sangat kecil.— Lagi, pikiran pun lalu lepas menembus ke dalam dengan sendirinya. Sunyi… — bahkan jauh lebih sunyi dari sebelumnya.Sama sekali tiada apapun di luar yang dapat menjangkaunya.Pikiran tinggal disini beberapa saat, selama dia mau,kemudian mundur mengalir keluar. Saat itu, semuanya terjadi sesuai dengan momentumnya dan terjadi dengan sendirinya. Saya tidak mempengaruhi atau mengarahkan pikiran saya secara khusus, untuk mengalir ke dalam ataupun ke luar. Saya hanya pihak yang mengetahui dan mengamatinya saja.

       Pikiran saya kembali pada kesadaran normalnya lagi, dan saya pun tidak bertanya-tanya atau berspekulasi tentang apa yang baru saja terjadi. Demikian saya bermeditasi, pikiran sekali lagi meluncur ke dalam. Kali ini seluruh jagad-raya hancur berantakan, terburai menjadi partikel-partikel kecil. Bumi, tanah, gunung-gunung, ladang-ladang dan hutan-hutan — seluruh dunia — cerai-berai menjadi elemen-elemen di udara. Orang orang lenyap. Semuanya hilang. Pada kali ketiga ini, sama sekali tiada yang tersisa.

       Pikiran ini, setelah meluncur ke dalam, berdiam disana selama ia mau. Saya tidak bisa mengatakan saya mengerti persis bagaimana ia tinggal disana. Sulit untuk menggambarkannya.Tiada yang dapat saya gunakan untuk membandingkannya. Tidak ada perumpamaan yang cocok. Kali ini pikiran tinggal di dalam jauh lebih lama dari yang sebelumnya, dan hanya setelah beberapa waktu ia kembali keluar. Ketika saya mengatakan “ia keluar”, saya tidak bermaksud mengatakan bahwa saya telah membuatnya keluar ataupun mengendalikan segala yang terjadi. Pikiran keluar dengan sendirinya. Saya hanya seorang pengamat. Akhirnya pikiran pun kembali pada keadaan kesadaran normalnya. — Bagaimana anda bisa memberi nama apa yang terjadi barusan sebanyak tiga kali? Siapa tahu? Istilah apa yang dapat digunakan untuk menamainya?

       Semua yang saya ceritakan pada anda mengenai pikiran mengikuti hukumnya sendiri, terjadi secara alami. Tidak ada penjelasan teoritis dari pikiran atau keadaan keadaaan mental. Semua ini tidak perlu. Dengan keyakinan atau kepercayaan yang anda miliki, praktikkan ini dengan sungguh-sungguh.Jangan berputar-putar terus, masuklah ke dalam Dhamma. Dan bila praktik anda sudah mencapai tingkatan seperti yang baru saja saya jelaskan, seluruh dunia ini akan jungkir-balik. Pemahaman anda akan realitas akan berbeda sama sekali. Pandangan hidup anda berubah total.Bahkan kalau ada orang melihat anda pada saat itu, mungkin mereka berpikir anda sinting. Dan jika anda tidak mempunyai keyakinan diri yang sungguh kuat, anda memang bisa jadi benar-benar gila, karena tiada lagi apapun yang sama dengan sebelumnya. Orang-orang tampak berbeda dari yang biasanya dulu. Tetapi cuma anda satu-satunya yang melihat kenyataan ini. Semuanya berubah total. Pemikiran-pemikiran anda juga berubah: Orang lain kini berpikir begini, sementara saya berpikir begitu. Mereka berbicara tentang pelbagai hal begini, sementara anda ngomong dengan cara lain. Mereka mengikuti satu jalan, sedangkan anda mendaki jalan yang lain. Anda tak lagi sama dengan manusia lumrah lainnya. Pengalaman akan hal-hal di atas tidaklah luntur. Ini berlangung terus. Cobalah. —Jika benar-benar mengalami seperti yang saya ceritakan, anda takkan perlu mencari terlalu jauh-jauh. Cukup tengok saja ke dalam bathinmu sendiri. Bathin ini sesungguhnya teguh, kokoh tak tergoyahkan. Inilah kekuatan dari bathin, sumber kekuatan dan energi. Bathin ini mengandung kekuatan yang potensial.
Inilah kekuatan dari samadhi.

Tidak ada komentar: