Sabtu, 12 Januari 2013

Sangha Bhikkhuni



Setelah penahbisan Maha Pajapati Gotami menjadi bhikkhuni, pada saat itu pula sejumlah besar wanita ikut memasuki Sangha Bhikkhuni. Banyak di antara mereka adalah wanita-wanita terkemuka pada masa itu.

Yasodhara, ibu dari Yang Mulia Rahula, yang telah lama ingin sekali meninggalkan kehidupan duniawi segera memasuki Sangha Bhikkhuni dan terkenal sebagai Bhaddakaccana.

Janapada Kalyani yang tidak jadi menikah dengan Pangeran Nanda karena menjadi bhikkhu atas dorongan Sang Buddha ketika Beliau berkunjung ke Kapilavatthu untuk pertama kalinya, memasuki Sangha Bhikkhuni bersama dengan Yasodhara.

Nanda, anak Maha Pajapati Gotami, memasuki Sangha Bhikkhuni ketika ia mengetahui bahwa ibunya dan Yasodhara menjadi bhikkhuni. Ia sangat terkenal sebagai ratu yang amat cantik, dan tidak ingin bertemu Sang Buddha karena Beliau diketahui tidak memandang tinggi kecantikan seseorang, tetapi ia mendengar Ajaran Sang Buddha dari orang lain. Ketika Sang Buddha berkata bahwa seseorang harus datang sendiri untuk mendengar AjaranNya, ia mendatangi Sang Buddha. Di sana ia melihat seorang wanita yang lebih cantik dari dirinya sedang mengipasi Sang Buddha, tetapi tidak berapa lama kemudian wanita itu menjadi tua dan keriput. Nanda memperhatikan dengan seksama apa yang dilihatnya, dan akhirnya mencapai tingkat kesucian tertinggi, menjadi Arahat.

Khema, mempunyai kulit bersinar keemasan, adalah seorang puteri dari kota Sagala yang kemudian menjadi permaisuri Raja Bimbisara. Ia amat bangga dengan kecantikannya dan ia tidak ingin menemui Sang Buddha yang ketika itu berada di Hutan Bambu, karena mendengar bahwa Sang Buddha tidak memandang tinggi kecantikan seorang wanita. Ketika raja lalu meminta pujangga membuat syair tentang keindahan Hutan Bambu, ia berminat untuk pergi dan melihat keindahannya. Ketika ia tiba di Hutan Bambu itu, ia bertemu dengan Sang Buddha yang sedang dikipasi oleh seorang dewi yang amat cantik, yang kehilangan kecantikannya dalam waktu yang amat singkat. Ketika Sang Buddha membabarkan Dhamma kepadanya, ia menjadi Arahat, dan sesudah itu ia memasuki Sangha Bhikkhuni.

Uppalavanna adalah gadis yang amat cantik dari sebuah keluarga jutawan. Karena banyak pemuda kaya raya yang meminangnya untuk menjadi isteri, ayahnya berpikir untuk meminta anak gadisnya menjadi bhikkhuni untuk menghindar dari pinangan para pemuda tersebut. Ia menyetujui ide ayahnya ini dan memasuki Sangha Bhukkhuni. Ia menjadi Arahat setelah merenungkan tentang sifat dari sumbu sebuah lampu. Ia mempunyai kesaktian dan menawarkan diri untuk menunjukkan kesaktiannya dan dia dibebaskan Sang Buddha untuk menunjukkan kesaktian kembarnya di hadapan para pertapa.

Bhadda Kapilani, isteri dari Piphali, yang kemudian menjadi Yang Mulia Mahakassapa, meninggalkan rumah beserta suaminya. Karena tidak ada Sangha Bhikkhuni pada waktu itu, maka ia menghabiskan waktunya menjadi pertapa wanita. Segera setelah Maha Pajapati Gotami menjadi bhikkhuni, Baddha Kapilani lalu memasuki Sangha Bhikkhuni.

Banyak wanita terkemuka lainnya memasuki Sangha Bhikkhuni seperti Patacara, Dhammadinna, Sona, Sakula, Kundala Kesa, Sigalamata dan Kisa Gotami.



Tidak ada komentar: