Setelah penahbisan Maha Pajapati Gotami menjadi bhikkhuni, pada
saat itu pula sejumlah besar wanita ikut memasuki Sangha Bhikkhuni. Banyak di
antara mereka adalah wanita-wanita terkemuka pada masa itu.
Yasodhara, ibu dari Yang Mulia Rahula, yang telah lama ingin
sekali meninggalkan kehidupan duniawi segera memasuki Sangha Bhikkhuni dan
terkenal sebagai Bhaddakaccana.
Janapada Kalyani yang tidak jadi menikah dengan Pangeran Nanda
karena menjadi bhikkhu atas dorongan Sang Buddha ketika Beliau berkunjung ke
Kapilavatthu untuk pertama kalinya, memasuki Sangha Bhikkhuni bersama dengan
Yasodhara.
Nanda, anak Maha Pajapati Gotami, memasuki Sangha Bhikkhuni ketika
ia mengetahui bahwa ibunya dan Yasodhara menjadi bhikkhuni. Ia sangat terkenal
sebagai ratu yang amat cantik, dan tidak ingin bertemu Sang Buddha karena
Beliau diketahui tidak memandang tinggi kecantikan seseorang, tetapi ia
mendengar Ajaran Sang Buddha dari orang lain. Ketika Sang Buddha berkata bahwa
seseorang harus datang sendiri untuk mendengar AjaranNya, ia mendatangi Sang
Buddha. Di sana ia melihat seorang wanita yang lebih cantik dari dirinya sedang
mengipasi Sang Buddha, tetapi tidak berapa lama kemudian wanita itu menjadi tua
dan keriput. Nanda memperhatikan dengan seksama apa yang dilihatnya, dan
akhirnya mencapai tingkat kesucian tertinggi, menjadi Arahat.
Khema, mempunyai kulit bersinar keemasan, adalah seorang puteri
dari kota Sagala yang kemudian menjadi permaisuri Raja Bimbisara. Ia amat
bangga dengan kecantikannya dan ia tidak ingin menemui Sang Buddha yang ketika
itu berada di Hutan Bambu, karena mendengar bahwa Sang Buddha tidak memandang
tinggi kecantikan seorang wanita. Ketika raja lalu meminta pujangga membuat
syair tentang keindahan Hutan Bambu, ia berminat untuk pergi dan melihat
keindahannya. Ketika ia tiba di Hutan Bambu itu, ia bertemu dengan Sang Buddha
yang sedang dikipasi oleh seorang dewi yang amat cantik, yang kehilangan
kecantikannya dalam waktu yang amat singkat. Ketika Sang Buddha membabarkan
Dhamma kepadanya, ia menjadi Arahat, dan sesudah itu ia memasuki Sangha
Bhikkhuni.
Uppalavanna adalah gadis yang amat cantik dari sebuah keluarga
jutawan. Karena banyak pemuda kaya raya yang meminangnya untuk menjadi isteri,
ayahnya berpikir untuk meminta anak gadisnya menjadi bhikkhuni untuk menghindar
dari pinangan para pemuda tersebut. Ia menyetujui ide ayahnya ini dan memasuki
Sangha Bhukkhuni. Ia menjadi Arahat setelah merenungkan tentang sifat dari
sumbu sebuah lampu. Ia mempunyai kesaktian dan menawarkan diri untuk
menunjukkan kesaktiannya dan dia dibebaskan Sang Buddha untuk menunjukkan
kesaktian kembarnya di hadapan para pertapa.
Bhadda Kapilani, isteri dari Piphali, yang kemudian menjadi Yang
Mulia Mahakassapa, meninggalkan rumah beserta suaminya. Karena tidak ada Sangha
Bhikkhuni pada waktu itu, maka ia menghabiskan waktunya menjadi pertapa wanita.
Segera setelah Maha Pajapati Gotami menjadi bhikkhuni, Baddha Kapilani lalu
memasuki Sangha Bhikkhuni.
Banyak wanita terkemuka lainnya memasuki Sangha Bhikkhuni seperti
Patacara, Dhammadinna, Sona, Sakula, Kundala Kesa, Sigalamata dan Kisa Gotami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar