Dahulu kala, ada seorang putri raja, dia adalah seorang putri
kesayangan dari raja. Raja mengganggapnya sebagai permata hati, apapun
permintaannya akan segera dipenuhi.
Putri raja ini bagaikan sekuntum bunga yang tumbuh didalam rumah
kaca, yang mendapat kasih sayang yang berlebihan sehingga menjadi manja.
Pada suatu hari, turun hujan yang deras, lubang-lubang
yang berada dijalan digenangi air hujan, bagaikan sebuah kubangan kecil.
Hujan yang jatuh di dalam kubangan kecil ini menimbulkan
gelembung-gelembung air bagaikan balon kecil yang warna-warni, Putri melihat
balon kecil lucu ini sangat tertarik, di dalam hatinya berpikir.
”Alangkah bagusnya jika dapat mengambil balon-balon kecil ini
dibuat menjadi rangkaian mahkota… Pasti saya akan menjadi pusat perhatian semua
orang," pikirnya.
Setelah berpikir demikian putri lalu berlari menghadap raja,
dengan manja meminta raja menyuruh orang mengambil gelembung-gelembung air ini
dijadikan mahkota.
“Ha..ha! ha..ha! Permata hatiku, gelembung air begitu
rapuh, disentuh saja pecah, bagaimana bisa mengambilnya dirangkai menjadi
mahkota?” sambil berkata demikian perasaan raja bercampur aduk, antara ingin
tertawa dan menangis.
“Saya tidak peduli!, Jika ayahanda tidak mengambil
gelembung air untuk saya, saya akan mati dihadapan ayah!” kata Putri merajuk.
Raja kehabisan akal, maka dia mengumpulkan seluruh
orang-orang pintar di negrinya lalu berkata kepada mereka.
”Segera ambil gelembung-gelembung air, buatlah menjadi sebuah
rangkaian bunga mahkota, pasangkan diatas kepala putri, jika tidak bisa
memenuhi permintaan ini, akan dihukum mati!” ujarnya.
Seluruh orang pintar yang mendengar permintaan raja, paras
mereka segera berubah menjadi pucat pasi. Tetapi pada saat ini ada seorang
pintar yang agak tua keluar dari barisan menghadap ke raja sambil berkata dia
dapat memenuhi permintaan raja, mendengar perkataannya raja sangat senang,
segera melapor kabar baik ini kepada putrinya .
“Putri kesayanganku! Hari ini ada seorang pintar tua, dia
berkata bisa mengambil gelembung air merangkainya menjadi mahkota, apakah
engkau mau pergi menyaksikannya putriku?.”
“Benarkah ayahanda? Sungguh kabar baik!” Putri dengan rasa
menang tertawa dengan gembira.
Pada hari sewaktu pengambilan gelembung air, raja dan
putri dengan serius berdiri disana memperhatikan dengan cermat. Pada saat ini
orang pintar tua ini berkata.
“Baginda, hamba tidak tahu gelembung air ini mana yang
cantik dan mana yang jelek? Apakah bisa menyuruh tuan putri memilih sendiri
mana yang diinginkan, sehingga hamba bisa merangkainya menjadi sebuah mahkota?”
Putri setelah mendengar perkataannya, dengan semangat datang
ke kubangan kecil ini memilih gelembung-gelembung yang diinginkan. Tetapi pada
saat itu dia menyadari ketika tangannya dengan ringan menyentuh ke gelembung
air itu, gelembung itu langsung pecah dan hilang, putri tidak patah semangat,
sekali demi sekali dia mencoba terus, tetapi akhirnya tidak ada sebuah
gelembung airpun bisa diangkatnya.
Setelah setengah hari berlalu, putri merasa bosan dan
capek, dia lalu berkata kepada raja :”Ayah, sekarang putri mengerti bahwa
gelembung air ini bagaikan benda khayalan yang tidak dapat disentuh, hanya
orang sebodoh saya demi mendapatkannya dengan susah payah menghabiskan waktu
dan pikiran!”
Sebenarnya, banyak barang didunia ini, dapat berubah dan
hilang dalam sekejab, benda yang tidak nyata berupa khayalan sebenarnya tidak
hanya gelembung air. Yang sungguh menyedihkan adalah banyak orang yang menggunakan
seluruh pikiran dan tenaganya seumur hidupnya mengejar materi dan uang, yang
akhrinya seperti gelembung air ini yang hanya merupakan sebuah khayalan saja!
(Erabaru/hui)
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar