Kamis, 07 Juni 2012

Simpan Hanya Kenangan Yang Bahagia




Ajahn Brahm sangat beruntung bisa menjadi muridAjahn Chah, seorang master meditasi tradisi hutan yang sangat terkenal di Thailand.
Ajahn Chah sering mengangkat gelas dan berkata kepada para muridnya,“Apakah kalian bisa melihat retakan-retakan dalam gelas ini?” Ajahn Brahm kemudian benar-benar memelototinya dan segera berkata, “Saya tidak melihat ada retakan di gelas itu.” Bahkan Ajahn Brahm sempat berpikir, Ajahn Chah mungkin agak retak (baca: gila). 

Tapi Ajahn Brahm salah, Ajahn Chah sangat bijaksana dan tidak gila, Retakan-retakan pada gelas sangat kecil sekali, sangat mikroskopis, tapi ada. Jika ada orang yang menjatuhkan gelas ini, retakan-retakan itu akan terbuka dan gelas ini akan pecah. Retakan-retakan itu adalah pertanda adanya anicca (ketidakkekalan). 

Karena kita tahu gelas itu memiliki retakan-retakan itulah, maka kita harus benar – benar hati – hati dalam menjaganya. Tapi jika gelas itu terbuat dari plastik, Anda mau banting atau tendang sekalipun tidak akan pecah, Anda malah tidak akan benar-benar memperhatikan dan menjaganya. 

Karena manusia memiliki retakan-retakan dan rapuh, maka suatu hari kita akan mati. Karena itulah kita harus peduli satu sama lain. Kalau kita tidak rapuh, kita tidak akan saling peduli satu sama lain. Karena adanya kesedihan dan air mata, kita menjadi memiliki welas asih. Itulah yang membuat hidup kita menjadi indah. 

Tapi kadang-kadang kita tidak bisa bilang “All Is Well” dengan tulus karena masih saja cemas dengan hal-hal di masa lalu, bukan hanya di masa depan. 

Saya sudah mengunjungi banyak rumah dan mereka memajang foto-foto yang indah di dinding rumah mereka. Foto pernikahan, foto wisuda sarjana, foto liburan, tapi saya tidak pernah melihat siapa pun memasang foto ketika mereka sedang bercerai, atau foto anak sedang mengerjakan PR. Saya juga belum pernah melihat foto orang yang terjebak dalam kemacetan diJakarta pada Senin pagi. 

Anda hanya menyimpan foto-foto yang indah di rumah Anda, dan memang begitulah seharusnya. Tapi jangan lupa, kita punya album foto yang lain. Dan itu adalah album foto di dalam batin kita. Di sinilah kita menyimpan seluruh album foto kita. Foto saat suami sedang membohongi istrinya, foto saat istri mengomeli suaminya, foto saat seseorang menipu kita dalam bisnis. Itu semua bukan foto yang baik untuk disimpan dalam batin. 

Zaman sekarang kita tidak lagi menyimpan foto dalam album foto, melainkan di dalam komputer. Jika ada foto yang kita tidak suka, pencet delete (hapus)! Begitulah yang seharusnya Anda lakukan terhadap foto-foto buruk dalam kenangan Anda, jika Anda tidak suka, hapus! Cukup simpan kenang - kenangan yang bahagia. Ini akan membuat Anda termotivasi menjadi orang yang lebih bahagia, menjadi orang yang lebih sehat, menjadi orang yang lebih sukses. Itulah yang disebut melepas. Ketika Anda melepas rasa sakit di masa lalu, apa yang tersisa? All is well. 

So, mari kita ucapkan, “Untuk semua yang telah terjadi, terima kasih. Untuk semua yang akan terjadi, baiklah.” 

Dikutip Dari Ceramah Ajahn Brahm Tour d'Indonesia 2012

Berbagai Sumber

www.Buddhistzone.com

Tidak ada komentar: