1. ĀRĀDHANĀ TISARAṆA PAÑCASĪLA
Hadirin Bersama-sama :
1)
Mayaṁ bhante,
Ti-saraṇena saha pañca sīlāni yācāma.
2)
Dutiyampi mayaṁ bhante,
Ti-saraṇena saha pañca sīlāni yācāma.
3)
Tatiyampi mayaṁ bhante,
Ti-saraṇena saha pañca sīlāni yācāma.
1)
Bhante,
Kami memohon Tisaraṇa dan Pañcasīla.
2)
Untuk kedua kalinya, Bhante,
Kami memohon Tisaraṇa dan Pañcasīla.
3) Untuk ketiga kalinya, Bhante,
Kami memohon Tisaraṇa dan Pañcasīla.
- - - - - atau - - - - -
1)
Okāsa ahaṁ bhante,
Ti-saraṇena saddhiṁ pañca-sīlaṁ dhammaṁ yācāmi,
Anuggahaṁ katvā sīlaṁ detha me bhante.
2)
Dutiyampi okāsa ahaṁ bhante,
Ti-saraṇena saddhiṁ pañca-sīlaṁ dhammaṁ yācāmi,
Anuggahaṁ katvā sīlaṁ detha me bhante.
3)
Tatiyampi okāsa ahaṁ bhante,
Ti-saraṇena saddhiṁ pañca-sīlaṁ dhammaṁ yācāmi,
Anuggahaṁ katvā sīlaṁ detha me bhante.
1)
Perkenankanlah, Bhante,
Berikan padaku Tisaraṇa serta Pañcasīla,
Anugerahkanlah padaku Sīla itu, Bhante.
2)
Untuk kedua kalinya, perkenankanlah, Bhante,
Berikan padaku Tisaraṇa serta Pañcasīla,
Anugerahkanlah padaku Sīla itu, Bhante.
3)
Untuk ketiga kalinya, perkenankanlah, Bhante,
Berikan padaku Tisaraṇa serta Pañcasīla,
Anugerahkanlah padaku Sīla itu, Bhante.
Bhikkhu : Yam-ahaṁ vadāmi taṁ vadetha.
Ikutilah apa yang saya ucapkan.
Hadirin : Āma bhante.
Baik, Bhante.
Bhikkhu : Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammā-Sambuddhassa (tiga kali)
Terpujilah Sang Bhagavā, Yang Maha Suci,Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna (tiga kali)
Hadirin : (mengikuti)
Bhikkhu : (mengucapkan Tisaraṇa kalimat per kalimat)
Hadirin : (mengikuti apa yang diucapkan oleh bhikkhu kalimat per kalimat)
1)
Buddhaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
Dhammaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
Saṅghaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
2)
Dutiyampi Buddhaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
Dutiyampi Dhammaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
Dutiyampi Saṅghaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
3)
Tatiyampi Buddhaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
Tatiyampi Dhammaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
Tatiyampi Saṅghaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
1)
aku berlindung kepada Buddha.
aku berlindung kepada Dhamma.
aku berlindung kepada Saṅgha (baca: Sang-gha).
2)
Untuk kedua kalinya, aku berlindung kepada Buddha.
Untuk kedua kalinya, aku berlindung kepada Dhamma.
Untuk kedua kalinya, aku berlindung kepada Saṅgha.
3)
Untuk ketiga kalinya, aku berlindung kepada Buddha.
Untuk ketiga kalinya, aku berlindung kepada Dhamma.
Untuk ketiga kalinya, aku berlindung kepada Saṅgha.
Bhikkhu : Ti-saraṇa gamanaṁ paripuṇṇaṁ.
Tisaraṇa telah diambil dengan lengkap.
Hadirin : Āma bhante.
Baik, Bhante.
Bhikkhu : (mengucapkan Pañcasīla kalimat per kalimat)
Hadirin : (mengikuti apa yang diucapkan oleh bhikkhu kalimat per
kalimat)
1) Pāṇātipātā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
2) Adinnādānā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
3) Kāmesu micchācārā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
4) Musāvādā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
5) Surā-meraya-majja-pamādaṭṭhānā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
1) Aku bertekad akan melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup.
2) Aku bertekad akan melatih diri menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan.
3) Aku bertekad akan melatih diri menghindari perbuatan asusila.
4) Aku bertekad akan melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar.
5) Aku bertekad akan melatih diri menghindari segala minuman keras yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.
Bhikkhu :
Imāni pañca sikkhā-padāni.
Sīlena sugatiṁ yanti.
Sīlena bhoga-sampadā.
Sīlena nibbutiṁ yanti.
Tasmā sīlaṁ visodhaye.
Itulah yang dinamakan Lima Latihan.
Dengan melaksanakan Sīla akan berakibat terlahir di alam bahagia.
Dengan melaksanakan Sīla akan berakibat memperoleh kekayaan (dunia dan Dhamma).
Dengan melaksanakan Sīla akan berakibat tercapainya Nibbāna.
Sebab itu anda harus melaksanakan Sīla dengan sempurna.
Hadirin : Āma bhante.
Baik, Bhante.
SĀDHU! SĀDHU! SĀDHU!
2. ĀRĀDHANĀ PARITTA
1)
Vipatti-paṭibāhāya
sabba-sampatti-siddhiyā,
Sabba-dukkha-vināsāya
parittaṁ brūtha maṅgalaṁ.
2)
Vipatti-paṭibāhāya
sabba-sampatti-siddhiyā,
Sabba-bhaya-vināsāya
parittaṁ brūtha maṅgalaṁ.
3)
Vipatti-paṭibāhāya
sabba-sampatti-siddhiyā,
Sabba-roga-vināsāya
parittaṁ brūtha maṅgalaṁ.
1)
Untuk menolak mara bahaya
Untuk memperoleh rejeki
Untuk melenyapkan semua dukkha
Sudilah membacakan paritta perlindungan.
2)
Untuk menolak mara bahaya
Untuk memperoleh rejeki
Untuk melenyapkan semua rasa takut
Sudilah membacakan paritta perlindungan.
3)
Untuk menolak mara bahaya
Untuk memperoleh rejeki
Untuk melenyapkan semua penyakit
Sudilah membacakan paritta perlindungan.
3. ĀRĀDHANĀ DHAMMADESANĀ
Brahmā ca lokādhipatī sahampati
Katañjalī andhivaraṁ ayācatha:
Santīdha sattāpparajakkha-jātikā
Desetu Dhammaṁ anukampimaṁ pajaṁ.
Brahma Sahampati, penguasa dunia ini
Merangkap kedua tangannya (berañjali) dan memohon:
Ada makhluk-makhluk yang memiliki sedikit debu di mata mereka;
Ajarkanlah Dhamma demi kasih sayang kepada mereka.
4. PUBBABHĀGANAMAKĀRA
Handa mayaṁ Buddhassa Bhagavato Pubba-bhāga-namakāraṁ karoma se.
Bersama-sama :
Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammā-Sambuddhassa (tiga kali)
Terpujilah Sang Bhagavā, Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna
(tiga kali)
5. TISARAṆA
Handa mayaṁ Ti-saraṇa-gamana-pāṭhaṁ bhaṇāma se.
Bersama-sama :
1)
Buddhaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
Dhammaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
Saṅghaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
2)
Dutiyampi Buddhaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
Dutiyampi Dhammaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
Dutiyampi Saṅghaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
3)
Tatiyampi Buddhaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
Tatiyampi Dhammaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
Tatiyampi Saṅghaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
1)
aku berlindung kepada Buddha.
aku berlindung kepada Dhamma.
aku berlindung kepada Saṅgha (baca: Sang-gha).
2)
Untuk kedua kalinya, aku berlindung kepada Buddha.
Untuk kedua kalinya, aku berlindung kepada Dhamma.
Untuk kedua kalinya, aku berlindung kepada Saṅgha.
3)
Untuk ketiga kalinya, aku berlindung kepada Buddha.
Untuk ketiga kalinya, aku berlindung kepada Dhamma.
Untuk ketiga kalinya, aku berlindung kepada Saṅgha.
6. PAÑCASĪLA
Handa mayaṁ Pañca-sikkhā-pada-pāṭhaṁ bhaṇāma se.
Bersama-sama :
1) Pāṇātipātā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
2) Adinnādānā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
3) Kāmesu micchācārā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
4) Musāvādā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
5) Surā-meraya-majja-pamādaṭṭhānā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
1) Aku bertekad akan melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup.
2) Aku bertekad akan melatih diri menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan.
3) Aku bertekad akan melatih diri menghindari perbuatan asusila.
4) Aku bertekad akan melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar.
5) Aku bertekad akan melatih diri menghindari segala minuman keras yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.
7. AṬṬHAṄGASĪLA (Delapan Latihan Sīla)
1) Pāṇātipātā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
2) Adinnādānā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
3) Abrahma-cariyā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
4) Musāvādā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
5) Surā-meraya-majja-pamādaṭṭhānā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
6) Vikāla-bhojanā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
7) Nacca-gīta-vādita-visūka-dassanā mālā-gandha-vilepana-dhāraṇamaṇḍana- vibhūsanaṭṭhānā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
8) Uccāsayana-mahāsayanā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
1) Aku bertekad akan melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup.
2) Aku bertekad akan melatih diri menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan.
3) Aku bertekad akan melatih diri menghindari perbuatan tidak suci.
4) Aku bertekad akan melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar.
5) Aku bertekad akan melatih diri menghindari segala minuman keras yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.
6) Aku bertekad akan melatih diri menghindari makan makanan setelah tengah hari.
7) Aku bertekad akan melatih diri untuk tidak menari, menyanyi, bermain musik, pergi melihat tontonan-tontonan; menghindari memakai bunga-bungaan,wangi-wangian dan alat-alat kosmetik untuk tujuan menghias dan mempercantik diri.
8) Aku bertekad akan melatih diri menghindari penggunaan tempat tidur dan tempat duduk yang tinggi dan mewah.
8. DASASĪLA (Sepuluh Latihan Sīla)
1) Pāṇātipātā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
2) Adinnādānā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
3) Abrahma-cariyā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
4) Musāvādā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
5) Surā-meraya-majja-pamādaṭṭhānā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
6) Vikāla-bhojanā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
7) Nacca-gīta-vādita-visūka-dassanā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
8) Mālā-gandha-vilepana-dhāraṇa-maṇḍana-vibhūsanaṭṭhānā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
9) Uccāsayana-mahāsayanā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
10) Jataruparajata pattiggahana veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
1) Aku bertekad akan melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup.
2) Aku bertekad akan melatih diri menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan.
3) Aku bertekad akan melatih diri menghindari perbuatan tidak suci.
4) Aku bertekad akan melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar.
5) Aku bertekad akan melatih diri menghindari segala minuman keras yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.
6) Aku bertekad akan melatih diri menghindari makan makanan setelah tengah hari.
7) Aku bertekad akan melatih diri untuk tidak menari, menyanyi, bermain musik serta pergi melihat tontonan-tontonan.
8) Aku bertekad akan melatih diri menghindari pemakaian bunga-bungaan,wangi-wangian dan alat-alat kosmetik untuk tujuan menghias dan mempercantik diri.
9) Aku bertekad akan melatih diri menghindari penggunaan tempat tidur dan tempat duduk yang tinggi dan mewah.
10) Aku bertekad akan melatih diri menghindari menerima emas dan perak (uang).
sumber :
© Yayasan Dhammadīpa Ārāma
http://www.samaggi-phala.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar