Senin, 20 Februari 2012

~ Nyaris Bunuh Diri ~







Saya baru ingat peristiwa di Bank West Tower berbulan-bulan lalu. Ada orang yang melompat bunuh diri karena tragedi besar dalam hidupnya. Nah, kisah ini pun serupa. Ada seorang pelukis, dan karena kecelakaan motor dokter harus mengamputasi lengan kanannya – lengan yang ia pakai untuk melukis. Akibatnya ia tidak bisa melakukan hal yang paling ia cintai di dunia.

Segera setelah ia keluar dari rumah sakit, ia memanjat gedung tinggi, berdiri di pinggir puncak gedung itu. Ketika hendak melompat, ia melihat ada orang berjalan di bawah, pria tanpa lengan sama sekali, sedang menari di teras depan gedung itu. Ia ternganga melihat pemandangan yang tak disangka-sangka itu. Ia berpikir, “Ya Tuhan! Aku baru kehilangan satu lengan saja, sedangkan ada orang tanpa lengan sama sekali, dan ia menari penuh sukacita! Apaan sih yang kulakukan sampai ingin bunuh diri segala?”

Ia membatalkan niatnya, memutuskan untuk tetap hidup. Namun ia ingin tahu rahasia orang yang tak punya lengan ini, bagaimana ia masih bisa menari-nari sebegitu bahagianya! Lalu ia lari turun hingga ke teras, berhasil menyusul pria itu, “Pak! Anda telah menyelamatkan nyawa saya! Saya baru kehilangan lengan dan hampir saja bunuh diri. Anda selamatkan saya ketika saya melihat Anda, tak punya lengan, menari gembira di jalan. Kok Anda bisa begitu? Beritahu saya!”

Pria tanpa lengan itu berkata, “Pak! Saya tidak menari gembira. Saya cuma ingin menggaruk pantat saya.”

(Diambil dari buku "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya Jilid 2" karya Ajahn Brahm)

Tidak ada komentar: