Jumat, 29 Juni 2012

BERNAPAS DAN MENYABIT




Apakah anda pernah memotong rumput dengan sabit? Tidak
banyak orang melakukannya saat ini. Sekitar sepuluh tahun yang
lalu, saya membawa pulang sebuah sabit dan berusaha untuk
memotong rumput di sekitar pondok saya dengan alat itu.
Diperlukan lebih dari satu minggu sebelum saya menemukan cara
terbaik untuk menggunakannya. Cara anda berdiri, cara anda
memegang sabit, sudut mata pisau terhadap rumput, semuanya
sangat penting.
Saya dapati bahwa jika saya menyelaraskan pergerakan tangan
saya dengan irama pernapasan saya, dan bekerja tidak tergesagesa
untuk mempertahankan kesadaran terhadap aktivitas saya,
saya mampu bekerja dengan lebih lama. Jika saya tidak lakukan
itu, saya menjadi lelah hanya dalam sepuluh menit.
Selama beberapa tahun terakhir ini saya telah menghindari
melelahkan diri sendiri dan kehilangan pernapasan. Saya harus
merawat tubuh saya, memperlakukannya dengan baik seperti
seorang musikus memperlakukan instrumennya. Saya tidak
menggunakan kekerasan terhadap tubuh saya, karena ia bukan
hanya suatu alat untuk menyelesaikan sesuatu. Ia sendiri
merupakan akhir. Begitu pula saya memperlakukan sabit saya.
Ketika saya menggunakan seraya mengikuti pernapasan, saya
merasa bahwa sabit dan saya bernapas seirama. Ini juga berlaku
untuk peralatan yang lain.
Pada suatu hari seorang pria tua mengunjungi tetangga saya,
dan ia menawarkan untuk menunjukkan pada saya bagaimana
menggunakan sabit. Beliau jauh lebih mahir daripada saya, tetapi
pada umumnya ia menggunakannya pada posisi dan gerakan yang
sama. Yang mengejutkan saya adalah beliau juga menyelaraskan
gerakan-gerakannya dengan pernapasannya. Sejak saat itu, di
mana pun saya melihat seseorang memotong rumput dengan
sabit, saya tahu ia sedang mempraktikkan kesadaran.

Tidak ada komentar: