Sang Buddha mengajarkan bahwa semua ketidakbahagiaan manusia datang dari keinginan yang rendah; kesenangan yang dapat dibeli dengan uang, kekuasaan yang melebihi orang-orang lain, dan yang terpenting dari semuanya adalah suatu keinginan untuk hidup abadi setelah meninggal. Keinginan akan benda-benda dan hal-hal tersebut membuat manusia bersifat egois. Mereka hanya memikirkan diri mereka dan tidak terlalu memperdulikan apa yang terjadi pada orang-orang lain. Dan apabila semua harapannya tidak terpenuhi, maka mereka menjadi susah dan gelisah.
Satu-satunya cara untuk menghindari kegelisahan tersebut adalah dengan menyingkirkan semua keinginan rendah yang menyebabkannya. Walaupun ini sulit,namun bila seseorang dapat melakukannya, maka ia akan mencapai tingkat kesempurnaan dan ketenangan.
Sesungguhnya kita bukan menikmati kesenangan-kesenangan, melainkan kita dikuasai oleh kesenangan-kesenangan (yakni dengan kecemasan yang tidak berkeputusan dalam mencari kesenangan tersebut, sehingga seluruh tenaga kita dilemahkannya). Kita lebih banyak menderita daripada menikmati kebahagiaan dalam mencari kesenangan-
kesenangan hidup dalam dunia yang fana ini.
Ven. K. Sri Dhammananda
Penerjemah : Saudari Mettasari
Editor : Saudara Dharmavira Buyung Wahab.
Sesungguhnya kita bukan menikmati kesenangan-kesenangan, melainkan kita dikuasai oleh kesenangan-kesenangan (yakni dengan kecemasan yang tidak berkeputusan dalam mencari kesenangan tersebut, sehingga seluruh tenaga kita dilemahkannya). Kita lebih banyak menderita daripada menikmati kebahagiaan dalam mencari kesenangan-
kesenangan hidup dalam dunia yang fana ini.
Ven. K. Sri Dhammananda
Penerjemah : Saudari Mettasari
Editor : Saudara Dharmavira Buyung Wahab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar