Peace
Damai
99
Q: What’s
peacefulness like?
A: What’s
confusion? Well, peacefulness is the end of confusion.
.
Q : Seperti apakah kedamaian itu?
A : Mengapa dipusingkan? Baik,
kedamaian itu akhir dari kebingungan.
100
Peace is
within oneself to be found in the same place as agitation and suffering. It is
not found in a forest or on a hilltop, nor is it given by a teacher. Where you
experience suffering, you can also find freedom from suffering. Trying to run
away from suffering is actually to run toward it.
Kedamaian ada pada diri sendiri,
ditemukan di tempat yang sama dengan
kesulitan dan penderitaan.
Tidak ditemukan di hutan atau di
puncak gunung atau pun
diberikan oleh guru. Ketika Anda
merasakan penderitaan,
Anda juga dapat menemukan kebebasan
dari penderitaan.
Mencoba lari dari penderitaan
sebenarnya justru berlari menuju penderitaan.
101
If you
let go a little, you will have a little peace. If you let go a lot, you will
have a lot of peace. If you let go completely, you will have complete peace.
Bila Anda melepaskan sedikit, Anda
akan mendapat sedikit kedamaian. Bila Anda
melepaskan banyak, Anda akan
mendapatkan banyak kedamaian. Bila Anda
melepaskan seutuhnya maka Anda akan
mendapatkan kedamaian seutuhnya.
102
Actually,
in truth, there isn’t anything to human beings. Whatever we may be, it’s only
in the realm of appearances. However, if we go beyond appearances and see the
truth, we will see that there isn’t anything there but the universal
characteristics - birth in the beginning, change in the middle, and cessation
in the end. This is all there is. If we see that all things are like this, then
no problems arise. If we understand this, we will have contentment and peace.
Sebenarnya, dalam kebenaran, tidak
ada apapun pada manusia. Menjadi apapun diri
kita, hanya merupakan tampilan luar.
Akan tetapi, bila kita melampaui apa yang tampak
dan melihat kebenaran, kita akan
melihat bahwa tidak ada apapun kecuali karakteristik
universal --kelahiran pada awalnya,
perubahan pada pertengahan, dan perhentian pada
akhirnya. Inilah keseluruhan yang
ada. Bila kita melihat segala sesuatu dengan cara ini,
tidak akan ada masalah yang muncul.
Bila kita mengerti hal ini, kita akan mendapatkan
kepuasan dan kedamaian.
103
Know what
is good and bad, whether traveling or living in one place. You can’t find peace
on a mountain or in a cave. You can even go to where the Buddha attained
enlightenment without getting closer to the truth.
Mengetahui apa yang baik dan buruk,
ketika berpergian atau tinggal di suatu tempat.
Anda tidak akan menemukan kedamaian
di gunung atau dalam gua. Anda bahkan dapat
pergi ke tempat Sang Buddha mencapai
penerangan tanpa lebih dekat dengan
kebenaran.
104
Looking
outside the self is to compare and to discriminate. You will not find happiness
that way. Nor will you find peace, if you spend more time looking for a perfect
person or the perfect teacher. The Buddha taught us to look at the Dhamma, the
truth, and not to look at other people.
Melihat keluar diri sendiri adalah
untuk membandingkan dan membedakan.
Anda tidak akan menemukan
kebahagiaan dengan cara itu.
Anda juga tidak akan dapat menemukan
kebahagiaan
bila Anda menghabiskan waktu untuk
mencari orang atau guru yang sempurna.
Sang Buddha mengajar kita untuk
melihat pada Dhamma, kebenaran, dan
tidak melihat pada orang lain.
105
Anyone
can build a house of wood and bricks, but the Buddha taught us that sort of
home is not our real home. It’s a home in the world and it follows the ways of
the world. Our real home is inner peace.
Setiap orang dapat membangun rumah
dari kayu dan bata,
tetapi Buddha mengajarkan kita bahwa
rumah yang ada bukanlah rumah kita yang sesungguhnya. Itu adalah rumah di dunia
dan mengikuti langkah duniawi.
Rumah kita yang sebenarnya adalah kedamaian
di dalam.
106
The
forest is peaceful, why aren’t you? You hold on to things causing your
confusion. Let nature teach you. Hear the bird’s song then let go. If you know
nature, you’ll know Dhamma. If you know Dhamma, you’ll know nature.
Hutan penuh kedamaian, mengapa Anda
tidak? Anda berpegang pada sesuatu yang
menyebabkan Anda kebingungan.
Biarkan alam mengajari Anda. Dengarkan burung
bernyanyi dan lepaskan. Bila Anda
mengetahui alam, Anda akan mengetahui Dhamma.
Bila Anda mengenal Dhamma, Anda akan
mengetahui alam.
107
Looking
for peace is like looking for a turtle with a mustache. You won’t be able to
find it. But when your heart is ready, peace will come looking for you.
Mencari kedamaian seperti mencari
kura-kura berjenggot.
Anda tidak akan mampu menemukannya.
Tetapi ketika hati Anda siap,
kedamaian akan datang mencari Anda.
108
Virtue,
concentration, and wisdom together make up the Path. But this Path is not yet
the true teaching, not what the teacher actually wanted, but merely the Path
that will take you there. For example, say you traveled the road from Bangkok
to Wat Pah Pong; the road was necessary for your journey, but you were seeking
Wat Pah Pong, the monastery, not the road. In the same way, we can say that
virtue, concentration, and wisdom are outside the truth of the Buddha but are
the road that leads to truth. When you have developed these three factors, the
result is the most wonderful peace.
Kebajikan (sila), konsentrasi
(samadhi), dan kebijaksanaan(panna) bersama membuat
Sang Jalan. Tetapi Sang Jalan bukan
merupakan ajaran sebenarnya, bukan seperti yang
diinginkan Sang guru, tetapi hanya
jalanyang dapat membawamu. Contohnya,
katakanlah Anda melakukan perjalanan
dari Bangkok ke Wat Pah Pong. Jalannya perlu
untuk perjalanan Anda, tetapi Anda
mencari Wat Pah Pong, vihara, bukan jalannya.
Dengan cara yang sama, kita dapat
mengatakan kebajikan, konsentrasi, dan
kebijaksanaan berada di luar
kebenaran Buddha tetapi merupakan Jalan yang mengarah
kepada kebenaran. Ketika Anda telah
mengembangkan ketiga faktor ini, hasilnya
adalah kedamaian yang terindah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar