Rabu, 02 November 2011

Apakah Agama Buddha Itu?







1. Apakah agama Buddha itu?


Nama agama Buddha berasal dari kata "buddhi" yang berarti "sadar" atau "bangun", jadi agama Buddha adalah filsafat atau ajaran tentang kesadaran. Ajaran ini bersumber dari pengalaman seorang manusia bernama Siddhatta Gotama, dikenal sebagai Sang Buddha, yang mencapai kesadaran dengan upaya sendiri pada usia 36 tahun. Agama Buddha saat ini telah berusia lebih dari 2500 tahun, dan dianut lebih dari 300 juta umat di seluruh dunia. Sampai seratus tahun yang lalu agama Buddha hanya berkembang di Asia, namun saat ini, penganutnya di Eropa dan Amerika terus bertambah.

2. Apakah ajaran Buddha sekedar merupakan filsafat?


Istilah "filsafat" berasal dari dua kata, philo yang berarti "cinta" dan sophia berarti "kebijaksanaan". Jadi filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan atau cinta dan kebijaksanaan. Kedua arti tersebut menggambarkan akaran Buddha secara sempurna. Ajaran Buddha mengajarkan bahwa kita harus berusaha mengembangkan kemampuan intelektual kita semaksimal mungkin sehingga kita mampu memahami segala sesuatu dengan jelas. Ajaran Buddha juga mengajarkan kita untuk mengembangkan cinta kasih dan kebajikan agar kita dapat menjadi sahabat sejati bagai semua makhluk. Jadi ajaran Buddha bukan sekedar filsafat biasa, ajaran Buddha adalah filsafat yang tertinggi.

3. Siapakah Sang Buddha itu?
Pada tahun 563 SM seorang bayi lahir dalam sebuah keluarga kerajaan di India bagian utara. Dia tumbuh dalam gelimangan kekayaan dan kemewahan, namun akhirnya Dia menyadari bahwa kenikmatan duniawi dan rasa aman tidak sepenuhya menjamin kebahagiaan. Ketika Dia berusia 29 tahun, Dia meninggalkan istri dan anak-Nya, dan mulai belajar dari guru-guru besar pada saat itu. Mereka mengajarkan banyak hal, tetapi tak satupun yang benar-benar memahami penyebab penderitaan dan cara mengatasinya. Akhirnya, setelah enam tahun belajar dan bermeditasi, Beliau memperoleh suatu pengalaman dimana seluruh ketidaktahuan-Nya telah teratasi dan mampu memahami segala sesuatu. Sejak saat itu Beliau disebut sebagai Buddha, Yang telah Sadar. Selama 45 tahun Beliau mengajarkan pengetahuan-Nya ke seluruh penjuru negeri. Sifat welas asih dan kesabaran Sang Buddha menjadi legenda dan Beliau mempunyai ribuan pengikut. Pada usia 80 tahun, dalam kebahagian dan kedamaian, akhirnya Beliau wafat.

4. Apakah tindakan Sang Buddha meninggalkan istri dan anak-Nya bisa dikatakan kurang bertanggung jawab?


Bukan hal yang mudah bagi Siddharta untuk meninggalkan keluarga-Nya. Sepanjang waktu Beliau merasa khawatir dan ragu-ragu, sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi, mencari "obat" bagi penderitaan yang juga bakal menimpa sanak saudara-Nya. Beliau mempunyai dua pilihan: membaktikan diri kepada keluarga-Nya atau kepada seluruh isi dunia. Akhirnya cinta kasih yang begitu mendalam membuatnya memilih memberikan cintaNya kepada seluruh makhluk. Seluruh dunia memperoleh keuntungan dari pengorbanan-Nya. Kiranya itu bukan tindakan yang tidak bertanggung jawab. Bisa jadi hal ini merupakan pengorbanan paling berarti yang pernah dilakukan.

5. Saat ini Sang Buddha telah wafat, jadi bagaimana Beliau dapat menolong kita?


Faraday, si penemu listrik, telah meninggal, tetapi hasil penemuannya masih bisa bermanfaat bagi kita; Luis Pateur yang menemukan berbagai obat juga telah wafat, namun penemuan medisnya masih bisa menyelamatkan hidup kita. Leonardo da Vinci, pencipta karya-karya besar dunia seni, juga sudah meninggal, namun karya ciptanya tetap dapat kita nikmati. Tokoh-tokoh besar dan para pahlawan mungkin juga telah wafat berabad-abad silam, tapi ketika kita membaca perjuangan dan jasa mereka, kita masih bisa meneladani perbuatan mereka. Ya, Sang Buddha memang telah wafat, namun sampai saat ini ajaran-ajaran-Nya masih menolong manusia, teladan hidup-Nya tetap bisa membangkitkan semangat, sabda-Nya masih bisa mengubah hidup manusia. Hanya seorang Buddha yang memiliki kekuatan sedemikan besar sampai berabad-abad setelah kemangkatan-Nya.

6. Apakah Sang Buddha itu Tuhan?


Bukan. Beliau sama sekali tidak pernah mengatakan bahwa Dia adalah Tuhan, anak Tuhan, atau utusan Tuhan. Dia adalah seorang manusia yang telah menyempurnakan diri-Nya sendiri dan mengajarkan bahwa jika kita mengikuti teladan-Nya, kita juga dapat menyempurnakan diri kita sendiri. 




Tidak ada komentar: