Oleh : Venerable Ajahn Chah
Ajahn Chah bertanya kepada seorang bhikkhu yang akan
pergi, apakah ia berencana untuk mengajar sekembalinya ia ke Barat. Tidak, ia
tidak punya rencana khusus untuk mengajar, jawabnya, meskipun —seandainya—
diminta, ia akan mencoba menjelaskan sebaik-baiknya bagaimana berlatih.
“Bagus sekali”, kata Ajahn Chah, “akan bermanfaat
berbicara tentang Dhamma kepada mereka yang mencarinya. Dan ketika Anda
membicarakannya”, lanjutnya, “mengapa Anda tidak menyebutnya sebagai agama
Kristen saja. Mereka di Barat tidak akan mengerti jika Anda menyebut-nyebut
tentang Buddha”.
“Saya sendiri berbicara tentang Tuhan kepada orang-orang
Kristen, meskipun saya belum pernah membaca kitab-kitab mereka. Saya menemukan
Tuhan di dalam hati. Apakah Anda pikir Tuhan adalah Santa Klaus yang datang
setahun sekali dan membawakan hadiah untuk anak-anak? Tuhan adalah Dhamma,
Kebenaran; seseorang yang melihat ini akan melihat semuanya. Tetapi Tuhan
bukanlah sesuatu yang khusus —hanya ini.
“Apa yang benar-benar kita ajarkan hanyalah bagaimana
supaya bebas dari penderitaan, bagaimana mengasihi dan bijaksana dan penuh
dengan rasa belas-kasihan. Ajaran inilah Dhamma, dimanapun, dalam bahasa
apapun. Jadi sebutlah itu agama Kristen. Dengan begitu akan lebih mudah bagi
banyak orang untuk mengerti”.
Sumber Buku : "Telaga Hutan Yang Hening"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar