Senin, 21 November 2011

PERHATIAN MURNI



Oleh : Venerable Ajahn Chah

 Seperti kehidupan hewan yang dapat dikategorikan menjadi dua, hewan-hewan yang hidup di darat dan yang hidup di air. Subyek-subyek meditasi dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu Meditasi Ketenangan dan Meditasi Pandangan Terang. Meditasi Ketenangan adalah meditasi yang digunakan untuk membuat batin menjadi tenang dan terpusat. Pandangan Terang, pada satu sisi, adalah tumbuhnya persepsi tentang ketidakkekalan, penderitaan, dan kekosongan dari diri, dan pada sisi lain adalah jembatan kita untuk melewati semua hal tersebut.

Bagaimanapun perasaan kita tentang keberadaan kita, bukanlah urusan kita untuk mencoba mengubahnya dengan cara apapun. Sebaliknya, kita harus melihat dan membiarkannya. Dimana ada penderitaan, di situ juga ada jalan keluar dari penderitaan. Melihat yang lahir pasti mati dan menderita, Sang Buddha mengetahui bahwa pasti ada yang melebihi kelahiran dan kematian, yang bebas dari penderitaan.

Metode-metode meditasi semuanya mempunyai andil untuk membantu mengembangkan perhatian murni (sati). Tujuannya adalah menggunakan perhatian murni untuk melihat kesunyataan yang ada. Dengan perhatian murni ini, kita mengamati semua keinginan, kesukaan dan ketidaksukaan, kesenangan dan penderitaan yang timbul di dalam batin. Menyadari bahwa mereka tidak kekal, tidak memuaskan, kosong dari inti/ diri, kita melepaskan mereka. Dengan cara begini, kebijaksanaan menggantikan kebodohan, pengetahuan menggantikan keragu-raguan.

Sedangkan dengan memilih obyek meditasi, anda harus mengetahui sendiri mana yang sesuai dengan karakter anda. Dimanapun anda memilih untuk menjadi sadar, itu akan memberikan kebijaksanaan pada batin. Perhatian murni adalah mengetahui apa yang ada disini, mengenali, menjadi sadar. Pemahaman yang jelas (sampajanna) mengetahui keadaan yang sedang terjadi. Ketika Perhatian Murni dan Pemahaman Jelas ini bekerja bersamaan, teman mereka, kebijaksanaan, selalu muncul untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas yang ada.

Perhatikanlah batin, perhatikanlah proses dari pengalaman timbul dan tenggelam. Pada awalnya, pergerakan itu konstan, segera setelah sesuatu lenyap/ tenggelam, yang lain timbul, dan kelihatannya kita lebih sering melihat yang timbul daripada yang lenyap. Sejalan dengan berlalunya waktu, kita akan melihat dengan lebih jelas, mengerti bagaimana sesuatu itu timbul dengan cepat, sampai kita mencapai suatu titik, dimana mereka timbul, hilang dan tidak timbul lagi.

Dengan perhatian murni anda dapat melihat pemilik yang sebenarnya dari segala sesuatu. Apakah anda berpikir bahwa ini adalah dunia anda, tubuh anda? Ini adalah dunianya dunia, tubuhnya tubuh. Jika anda menyuruhnya jangan tua, apakah tubuh anda menurut? Apakah perut anda minta izin dulu untuk sakit? Kita hanya menyewa rumah ini, mengapa tidak mencari pemilik yang sesungguhnya?


Sumber Buku : "Telaga Hutan Yang Hening"
.
.

Tidak ada komentar: