Kamis, 17 November 2011

Buddha Di Dalam Jiwa



Sastrawan sekaligus Penyair yang amat terkenal di zaman Dinasti Song, Shu Tong Phuo bersama dengan Master Zen, Fuo Yin dari biara Cin San, sering berdiskusi tentang Buddha-Dharma, Sutra, Sastra dan Ajaran Zen.

Suatu hari, ketika mereka berdua sedang bermeditasi, bertanyalah Shu Tong Phuo kepada Fuo Yin, "Master, sikap duduk saya ini seperti apa ?"

"Amat Wibawa dan Indah seperti Arca Buddha !" sahut Fuo Yin.

Mendengar itu, Shu Tong Phuo amat senang dan kini Fuo Yin balik bertanya,

"Lalu bagaimana pula sikap dudukku ini"?

"Seperti sebongkah kotoran lembu !" jawab Shu Tong Phuo.

Master Zen amat bergembira mendengarnya.

Melihat Sang Master Zen tersenyum, Shu Tong Phuo juga ikut bergembira.

Adik Perempuan Shu Tong Phuo yang bernama Shu Siau Mei yang sangat cerdas dan tangkas, begitu melihat kejadian di atas, ia berkata kepada abangnya :
"Kak, yang malu itu kamu.Sungguh memalukan! ".

Shu Tong Phuo tak mengerti.

"Master Zen berjiwa Buddha, maka melihatmu indah seperti Arca Buddha.

Sebaliknya Jiwamu masih gelap seperti kotoran lembu, maka ketika melihat Master, kamu mengatakannya seperti kotoran lembu! ", tegas Adiknya.

Shu Tong Phuo diam tak berkata dan menganggap adiknya lebih Bijaksana.

Tidak ada komentar: