Sabbe
sattâ kammassakâ kammadâyâdâ kammayonî
kammabandhû
kammapaöisaraóâ. Yaæ kammaæ karissanti kalyâóaæ vâ
pâpakaæ vâ tass dâyâdâ
bhavissanti
Semua
makhluk adalah pemilik kamma
mereka sendiri, mewarisi kamma mereka sendiri,
lahir dari kamma mereka sendiri,
berhubungan dengan kamma mereka sendiri,
tergantung pada kamma mereka sendiri,
Perbuatan apa pun yang akan mereka lakukan,
lahir dari kamma mereka sendiri,
berhubungan dengan kamma mereka sendiri,
tergantung pada kamma mereka sendiri,
Perbuatan apa pun yang akan mereka lakukan,
baik atau pun buruk, perbuatan itulah
yang akan mereka warisi.
********************************************************************
Bila Dhamma yang kamu ketahui
bersifat
mendukung nafsu, bukan
melenyapkan nafsu;
menciptakan keterikatan,
bukan melepaskan keterikatan;
menuju ke penyimpanan, bukan
ke pelepasan;
mendukung ketenaran diri,
bukan mendukung kerendahan hati;
memuaskan diri dengan kesenangan
duniawi,
bukan melepaskan diri dari kesenangan
duniawi;
menyukai kerumitan,
bukan mengajarkan ketenangan
dari hidup menyendiri;
mengajarkan kemalasan, bukan
tekad dan usaha;
menyukai kerepotan, bukan
kesederhanaan;
Maka Dhamma tersebut layak
kamu katakan,
"Ini bukan Dhamma, ini
bukan Vinaya, dan ini bukan ajaran dari Buddha."
***********************************************************************************************************
***********************************************************************************************************
“Dengan memerhatikan
setiap pikiran yang berlalulalang
dalam benak kita;
dengan mengetahui apa yang baik untuk
dipikirkan dan apa
yang tidak; dengan memerhatikan bagaimana kita
mengekspresikan diri
kita dengan tindakan, ucapan, dan kehendak;
dengan mengendalikan
tiga faktor ini agar tindakan, ucapan dan
kehendak kita tetap
sesuai dengan apa yang dapat diterima secara
moral. Dengan
menaati syarat-syarat ini yakinlah bahwa perilaku
moral kita akan
patut dicontoh.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar